Kuliah Semester Akhir di DKV (Bagian Akhir)

Kuliah Semester Akhir di DKV (Bagian Akhir)

KuliahSemester Akhir di DKV (Bagian Akhir). Setelah dinyatakan lulus pada 3 sidang preview yang telah saya lalui, kini saatnya ke tahap akhir dari proses skripsi/tugas akhir ini. Yap, sidang akhir! Setiap mahasiswa diberikan jatah selama seminggu pasca sidang preview 3, tentu saja untuk menyiapkan segala bahan sidang, persiapan mental, fisik, dan tenaga.

Lanjutan dari: Kuliah Semester Akhir di DKV (Bagian 3)

Persiapan Sidang Akhir

Sebelum memasuki serunya arena sidang akhir nanti, pasti butuh persiapan yang prima dong ya~ Lucunya, hal yang pertama kali saya lakukan adalah beli setelan jas! Ahahaha, padahal kata dosen pembimbing saya sih gak perlu pakai jas segala pas sidang akhir nanti, yang penting berpakaian rapi saja juga cukup. Tapi, saya pikir ini adalah kesempatan untuk memakai jas pertama kali dalam hidup saya, jadi sayang banget kalau terlewatkan!

Setelah mendapatkan setelan jas, langkah berikutnya adalah membuat pas foto untuk ijazah. Untuk mahasiswa laki-laki, foto ijazah wajib mengenakan setelan jas. Saya membuat pas foto ini di Bekasi, tapi ternyata di studio foto yang saya kunjungi tidak bisa mencetak di kertas doff (itu loh, yang bahannya agak kasar). Setelah semalaman berkeliling-keliling kota, akhirnya ketemu juga percetakan foto yang menyediakan bahan kertas doff~

Langkah ketiga adalah mencetak laporan tugas akhir/skripsi sebanyak 3 jilid! Soalnya nanti bakal ada 2 dosen penguji + 1 dosen pembimbing pas sidang akhir. Laporan saya berisi 105 halaman, dan untuk mencetaknya sebanyak 3 jilid, saya harus menunggu di tempat percetakan selama kurang lebih 2 jam. Oh, biaya untuk mencetak laporan skripsi ini kurang lebih sekitar Rp 260.000,-. (hiks…)

Mendaftar Sidang Akhir

Sebelum sidang akhir, mahasiswa wajib melakukan proses pendaftaran sidang yang diadakan di layanan akademik fakultas masing-masing. Di sana kami menyerahkan beberapa berkas persayaratan yang diperlukan untuk bisa daftar sidang akhir. Selesai daftar, nanti tinggal tunggu jadwal sidang akhir. Sembari menunggu, saya tidak lupa melakukan bimbingan terakhir sama Pak Dwija, dosen pembimbing saya.

Baca juga: Kuliah Semester Akhir di DKV (Bagian 2)

Oh iya, selain mengumpulkan laporan tugas akhir, mahasiswa di kampus saya juga wajib membuat jurnal tugas akhir. Jurnal ini isinya mirip rangkuman dari laporan tugas akhir yang sudah dibuat. 105 halaman laporan yang saya buat, dikompres menjadi hanya delapan halaman saja. Jurnal tersebut nantinya bakal dipublikasikan di situs perpustakaan online milik kampus saya.

Setelah mendapat saran dari bimbingan dan sidang preview 3 kemarin, karya untuk tugas akhir saya pun sudah melalui tahap revisi akhir. Saya pun segera mencetaknya ke dalam bentuk buku cergam A5 36 halaman full colour sebanyak 5 jilid. Kok banyak banget? Soalnya, 3 buku untuk dosen penguji + pembimbing, 1 buku untuk aset kampus, dan 1 buku lagi buat saya pribadi~ Biaya cetaknya sekitar Rp 350.000,-.

Bapak Sakit

Seminggu sebelum sidang akhir (28 Juli 2016), pagi-pagi saya mendapat kabar dari Mama kalau bapak masuk rumah sakit. Kata Mama, Bapak batuk-batuk terus, dan saat diperiksa, ternyata beliau sakit paru-paru (komplikasi dari penyakit diabetesnya). Saat ditelepon, Mama kedengeran menahan tangis dan paniknya. Beliau sedang menunggu Aji Mang (paman saya, adik dari Bapak) untuk mengantar Bapak ke rumah sakit.

Karena Mama menjaga Bapak di rumah sakit, alhasil di rumah si Arya (adik bungsu saya) sendirian (Dewi, adik saya yang lain tinggal di Bali). Makanya, Mama meminta saya untuk pulang ke Bekasi hari itu juga buat menemani Arya di rumah, dan saya pun menuruti perkataan beliau. Saat di bis yang mengantarkan saya pulang ke Bekasi dari Bandung, saya cuma bisa terus berdoa dan pasrah terhadap kondisi Bapak.

Begitu sampai di rumah, sore harinya saya dan arya menjenguk bapak ke RS Awal Bros Bekasi. Syukurlah, bapak sudah ditangani oleh dokter. Mama meberi beberapa nasehat dan tugas-tugas yang wajib saya lakukan selama berada di rumah. Seperti masak nasi & lauk makan, membersihkan rumah, dan lain-lain.

bapak yang sedang sakit
bapak yang sedang sakit

Hari minggunya (31 Juli 2016), saya dan arya menjenguk bapak lagi sedari pagi. Hari itu banyak keluarga dan kerabat bapak yang menjenguk. Saat hari menjelang malam, saya duduk di kursi sebelah ranjang Bapak. Bapak meminta saya untuk menaruh tangan saya di kepala Bapak, dan saat saya melakukan hal itu, air mata saya yang sedari kemarin tertahan langsung tumpah. Tangis saya pecah.

Jujur, saat itu saya benar-benar takut kalau Bapak tidak akan bisa sembuh. Tapi beliau berpesan pada saya untuk pasrah dan terus berdoa pada Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Bapak bilang, jangan sampai pikiran saya terganggu cuma karena beliau sakit, apalagi menjelang sidang akhir. Beliau janji akan berjuang melawan penyakitnya dan datang saat saya wisuda nanti. Ya, setidaknya kata-kata beliau itulah yang saya jadikan sebagai cambuk semangat saat sidang nanti.

Baca juga: Kuliah Semester Akhir di DKV (Bagian 1)

Sidang Akhir

Sehari sebelum sidang akhir (4 Agustus 2016), mahasiswa disediakan “lahan” kecil di dalam ruangan sidang untuk didekorasi sesuai tema karya tugas akhirnya. Di sana tersedia meja, dinding dan panel jaring dari besi setinggi 2 meter yang siap untuk dihias. Teman-teman saya dekorasinya totalitas banget! Ada yang sampai membuat character stand, x-banner, hingga macam-macam aksesoris lainnya.

Sementara saya, cuma memasang panel infraboard dan memajang sample buku karya saja… Gak ada hiasan sama sekali (antara karena memang irit dan gak tau mau bikin apaan). Pas pulang dari kampus, tiba-tiba saya punya ide untuk membuat character stand “mini” dari styrofoam yang bisa dipajang di meja! Saya juga ingat kalau di lemari ada kain batik bekas tatakan setrika yang bisa dijadikan taplak meja (meskipun gak nyambung sama tema karya saya, hihihi~).

bersiap untuk sidang akhir
bersiap untuk sidang akhir

Besoknya (5 Agustus 2016) pagi-pagi sekali, saya dan teman-teman seperjuangan sudah tiba di kampus. Sekitar jam 09:00, dua dosen penguji dan dosen pembimbing mulai memasuki ruangan sidang. Kebetulan, saya kebagian jadwal paling akhir, jam 15:00-an, jadi masih ada waktu untuk membaca-baca kembali skripsi saya. Ada banyak sekali materi yang harus saya pahami, apalagi teori-teori yang digunakan dalam pembuatan karya tugas akhir.

Sekitar jam 10:00-an, Mama menghubungi saya lewat telepon. Katanya, hari itu Bapak sudah dibolehkan pulang ke rumah, dan bisa berobat jalan. Kondisi beliau juga sudah membaik, tidak separah saat masuk ke rumah sakit kemarin. Mendengar hal ini, saya merasa sangat lega. Rasanya, satu beban yang mengganjal di pikiran saya terangkat. Matur suksma Hyang Widhi, semoga bapak lekas sembuh dari penyakitnya.

Baca juga: Kuliah Semester 1 di DKV

Lulus

Satu persatu teman-teman saya selesai melaksanakan sidang akhir mereka. Syukurlah semuanya dinyatakan lulus, baik itu lulus murni maupun lulus bersyarat. Kini tiba giliran saya, jreeeeng! Di dalam ruangan, saya berhadapan dengan Pak Dwija, Pak Patra, dan Bu Sari. Saya diberi waktu 15 menit untuk menjelaskan karya saya secara singkat, padat dan jelas, tanpa bantuan slide presentasi yang sudah saya buat sebelumnya (duh!).

Syukurlah saya mampu menjelaskannya dengan cukup lancar. Saat sesi diskusi, kedua dosen penguji pun mulai mengajukan beberapa pertanyaan. Bu Sari sebagai dosen penguji 2 yang paling banyak bertanya, wajar sih, ini pertama kalinya saya berhadapan dengan beliau. Kalau Pak Patra sang dosen penguji 1, cuma memberikan saran-saran saja untuk karya saya. Sementara Pak Dwija sebagai dosen pembimbing bertugas sebagai moderator sidang.

kelompok sidang akhir
kelompok sidang akhir

Sidang akhir pun selesai. Saya dipersilakan keluar sebentar, karena tim dosen akan melakukan proses penilaian. Lima menit kemudian saya kembali dipersilakan masuk ke ruangan. Deg-degan banget rasanya… Pada akhirnya, Pak Dwija menyatakan kalau saya LULUS dari sidang akhir ini, dengan nilai akhir 84 kategori A! Dan tentunya saya lulus dengan predikat “Cum Laude”! Matur suksma Hyang Widhi, akhirnya perjuangan saya sebagai mahasiswa S1 DKV di Telkom University ini selesai juga~

teman-teman yang setia menunggu
teman-teman yang setia menunggu

Saya mendapat beberapa bunga dan cokelat dari teman-teman yang menunggu di luar ruangan. Astaga, saya benar-benar gak menyangka kalau mereka bakal memberikan saya benda-benda itu. Saya sangat terharu karena memiliki teman-teman sebaik mereka. Saat tiba di kost, saya langsung menelepon Mama dan Bapak, menceritakan semua yang terjadi hari itu. Beliau sangat senang mendengarnya. Sekarang, tinggal menunggu wisuda~


Akhirnya tulisan tentang kuliah semester akhir di DKV ini selesai juga. Sebenarnya masih ada kegiatan pasca sidang akhir sih, tapi karena kepanjangan, bakal saya satukan saja dengan tulisan tentang wisuda nanti. Saat tulisan ini diterbitkan, saya sudah lulus dan sedang menunggu wisuda di akhir bulan November 2016. Terima kasih sudah membaca~

Salam,
Agung Rangga

 

Diterbitkan oleh

Agung Rangga

Hai, salam kenal! Saya adalah seorang dosen di jurusan Desain Komunikasi Visual, memiliki minat dengan animasi dan komik, serta hobi menuliskan cerita kehidupannya ke dalam blog ini.

45 tanggapan untuk “Kuliah Semester Akhir di DKV (Bagian Akhir)”

    1. Hmm, mahal atau nggak sih relatif ya, mau kuliah di mana pun juga sama-sama mahal.
      Dan tiap semester kebutuhannya berbeda-beda, tergantung matkulnya.

    1. Hehe, caranya sih mudah banget: belajar yang rajin, kerjakan tugas tepat waktu, dan selalu masuk kuliah. 🙂
      Coba deh baca-baca tulisan tentang kuliah DKV di blog ini. 😉

Tinggalkan Balasan